Sebelum membahas tentang integral maka kita
harus mengenal sejarah perkembangannya terlebih dahulu. Mengenai sejarah
integral tak akan pernah kita lepas dari kalkulus.maka perlu kita membahas
tentang sejarah perkembangan kalkulus.
Sejarah perkembangan kalkulus bisa ditilik pada
beberapa periode zaman, yaitu zaman kuno, zaman pertengahan, dan zaman modern.
Pada periode zaman kuno, beberapa pemikiran tentang kalkulus integral telah
muncul, tetapi tidak dikembangkan dengan baik dan sistematis. Perhitungan
volume dan luas yang merupakan fungsi utama dari kalkulus integral bisa
ditelusuri kembali pada Papirus Moskwa Mesir (c. 1800 SM) di mana orang Mesir
menghitung volume piramida terpancung. Archimedes mengembangkan pemikiran ini
lebih jauh dan menciptakan heuristik yang menyerupai kalkulus integral.
Pada zaman pertengahan, matematikawan India,
Aryabhata, menggunakan konsep kecil takterhingga pada tahun 499 dan
mengekspresikan masalah astronomi dalam bentuk persamaan diferensial dasar.
Persamaan ini kemudian mengantar Bhāskara II pada abad ke-12 untuk
mengembangkan bentuk awal turunan yang mewakili perubahan yang sangat kecil
takterhingga dan menjelaskan bentuk awal dari "Teorema Rolle".
Sekitar tahun 1000, matematikawan Irak Ibn al-Haytham (Alhazen) menjadi orang
pertama yang menurunkan rumus perhitungan hasil jumlah pangkat empat, dan
dengan menggunakan induksi matematika, dia mengembangkan suatu metode untuk
menurunkan rumus umum dari hasil pangkat integral yang sangat penting terhadap
perkembangan kalkulus integral. Pada abad ke-12, seorang Persia Sharaf al-Din
al-Tusi menemukan turunan dari fungsi kubik, sebuah hasil yang penting dalam
kalkulus diferensial. Pada abad ke-14, Madhava, bersama dengan
matematikawan-astronom dari mazhab astronomi dan matematika Kerala, menjelaskan
kasus khusus dari deret Taylor,
yang dituliskan dalam teks Yuktibhasa.
Pada zaman modern, penemuan independen terjadi
pada awal abad ke-17 di Jepang oleh matematikawan seperti Seki Kowa. Di Eropa,
beberapa matematikawan seperti John Wallis dan Isaac Barrow memberikan
terobosan dalam kalkulus. James Gregory membuktikan sebuah kasus khusus dari
teorema dasar kalkulus pada tahun 1668.
Gottfried Wilhelm Leibniz pada awalnya dituduh menjiplak dari hasil kerja
Sir Isaac Newton yang tidak dipublikasikan, namun sekarang dianggap sebagai
kontributor kalkulus yang hasil kerjanya dilakukan secara terpisah.
Leibniz dan Newton mendorong pemikiran-pemikiran ini
bersama sebagai sebuah kesatuan dan kedua orang ilmuwan tersebut dianggap
sebagai penemu kalkulus secara terpisah dalam waktu yang hampir bersamaan. Newton mengaplikasikan
kalkulus secara umum ke bidang fisika sementara Leibniz mengembangkan
notasi-notasi kalkulus yang banyak digunakan sekarang.
Ketika Newton dan Leibniz mempublikasikan hasil
mereka untuk pertama kali, timbul kontroversi di antara matematikawan tentang
mana yang lebih pantas untuk menerima penghargaan terhadap kerja mereka. Newton menurunkan hasil
kerjanya terlebih dahulu, tetapi Leibniz yang pertama kali mempublikasikannya. Newton menuduh Leibniz mencuri pemikirannya dari
catatan-catatan yang tidak dipublikasikan, yang sering dipinjamkan Newton kepada beberapa
anggota dari Royal Society.
Pemeriksaan secara terperinci menunjukkan bahwa
keduanya bekerja secara terpisah, dengan Leibniz memulai dari integral dan Newton dari turunan.
Sekarang, baik Newton
dan Leibniz diberikan penghargaan dalam mengembangkan kalkulus secara terpisah.
Adalah Leibniz yang memberikan nama kepada ilmu cabang matematika ini sebagai
kalkulus, sedangkan Newton
menamakannya "The science of fluxions".
Walau beberapa konsep kalkulus telah
dikembangkan terlebih dahulu di Mesir, Yunani, Tiongkok, India, Iraq, Persia,
dan Jepang, penggunaaan kalkulus modern dimulai di Eropa pada abad ke-17
sewaktu Isaac Newton dan Gottfried Wilhelm Leibniz mengembangkan prinsip dasar
kalkulus. Hasil kerja mereka kemudian memberikan pengaruh yang kuat terhadap
perkembangan fisika.
Aplikasi kalkulus diferensial meliputi
perhitungan kecepatan dan percepatan, kemiringan suatu kurva, dan optimalisasi.
Aplikasi dari kalkulus integral meliputi perhitungan luas, volume, panjang
busur, pusat massa,
kerja, dan tekana. Aplikasi lebih jauh meliputi deret pangkat dan deret
Fourier.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar